Singkat
cerita, aku dan Frans diskusi mau nikah di 2014. Mama papa bang Frans
yang semangat banget itu langsung bilang bla bla... Pokoknya rincian itu
gedung sekian, catering sekian, kebaya sekian, saweran dll,
total-total, segitu deh. Whaaattt?!
Rencananya
adat itu kan biasanya pakai b2 yah. Karena keluarga aku itu banyak yang
muslim, jadi mau diganti pakai sapi aja. Perkiraaan harga daging sapi
itu lebih mahal dari daging babi. Budget bisa nambah. Rencana juga dapet
gedung yang luas dan mewah sekalian karena undang tamu adat dan
nasional, jadi supaya sekalian gitu... ruangan buat tamu adat oke, tamu
nasional juga oke. Pilihan pertama itu Mangaradja, Kelapa Gading.
Kenapa? Pertama, gedung itu dekat dengan rumah keluarga dan saudara
Frans. Tinggal di Pulo Mas, Rawamangun, Priuk, Cempaka Putih dan Bekasi
kan yah lumayan strategis. Kedua, gedungnya oke untuk nikah adat. Cukup
luas bisa sampai 1000 orang, cat temboknya terlihat masih baru,
lantainya mewah, lobbynya keren, parkir cukup luas bisa 3000 mobil,
posisi pinggir jalan raya, banyak akses kesana. Minusnya, ceilingnya
pendek biarpun ga pendek-pendek amat menurut aku untuk pesta yang duduk.
Adat itu kan duduk yahhh, bukan standing party. Minus kedua, harga sewa
untuk gedungnya aja itu mahal. Ada harga, ada barang sih. Terbukti
waktu kita kesana, gedung itu udah full booked di hari Sabtu sampai
Agustus 2014. Kita ini dateng 13 Juli 2013 lohhh. Ruarrr biasahhh. Laku
ye.
Kita
sempet tanya-tanya dan dikasih kertas keterangan semua, mulai dari list
harga, fasilitas dan rekanan, langsung kita presentasikan depan mama
papa bang Frans. Marketingnya baik dan ramah, satpamnya juga ramah. Saat
kita kesana kebetulan lagi ada yang nikah, jadi sungkan untuk lihat isi
gedung. Itu bulan puasa ada yang nikah, iyalah Batak mana ngaruh mau
Ramadhan atau ga. Haha. Tapi dari foto-foto yang diperlihatkan orang
marketing cukup ada gambaran sih. Aku sendiri sih belum pernah masuk
kedalam sana.
No comments:
Post a Comment